Pelatih Persija Jakarta Stefano Teco mengeluhkan waktu persiapan yang terbilang mepet karena Persija baru saja melakoni laga melawan Espanyol tiga hari sebelum laga melawan Persib digelar, Sabtu (22/7/2017).
"Kami hanya memiliki waktu dua hari untuk mempersiapkan pertandingan melawan Persib," kata Teco dikutip dari bola.com.
Yang kedua adalah kondisi pemain yang mengalami kelelahan. "Para pemain tentunya masih mengalami kelelahan karena telah menjalani banyak pertandingan dalam sepekan ini," kata Stefano Teco.
Namun bukan berarti Teco menyerah. Ia akan tetap mempersiapkan pasukannya dengan maksimal guna menghadapi laga tersebut.
"Kami akan mempersiapkan pertandingan melawan Persib dengan maksimal. Saya berharap kondisi fisik para pemain akan segera pulih dan fit agar Persija bisa meraih hasil positif," ujar Teco.(dl)
Kamis, 20 Juli 2017
Mengapa Derby Indonesia Seseru El Clasico?
Derby Indonesia akan berlangsung antara Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GLBA), pada lanjutan laga Gojek Traveloka Liga 1.
Pertandingan klasik itu sudah sangat dinanti banyak pihak, terutamanya oleh pecinta sepak bola Indonesia. Tapi, Anda jangan salah artikan laga Persib kontra Persija sebagai El Clasico Indonesia, karena El Clasico sesungguhnya ada ketika Persib berjumpa dengan PSMS Medan atau PSM Makassar.
Jadi, pertemuan Persija kontra Persib bukanlah El Clasico karena rivalitas yang sudah berlangsung bertahun-tahun atau sisi histori laiknya Barca ataupun Real Madrid. Bahkan ketika Persija masih bernama VIJ (Voetbalbond Indonesia Jacatra) dan Persib bernama PSIB di masa lalu, pertemuan dan pertarungan kedua tim cenderung biasa-biasa saja.
Kendati demikian, Derby Indonesia memang memiliki tingkat keseruan seperti halnya El Clasico yang sudah identik dengan perjumpaan Madrid dengan Barcelona di sepak bola era modern ini. Apa yang membuat pertemuan Persija dengan Persib jadi seseru ini?
Jakmania vs Bobotoh
Rivalitas Persija dengan Persib bukan terbentuk karena dorongan untuk mengejar prestasi yang sama, melainkan faktor non teknis dari perseteruan Jakmania (fans Persija) dan Bobotoh (fans Persib) di awal era 2000-an.
Mereka senantiasa mengintimidasi lawan: baik itu ketika Persija ke Bandung, atau Persib ke Jakarta. Tak jarang tindakkan mereka cenderung mengarah ke anarki dengan melempari bus tim dengan batu hingga pecah. Kendaraan tempur baracuda pun jadi opsi demi keamanan ofisial dan pemain tim saat akan bertanding.
Saking panasnya rivalitas kedua fans, banyak figur yang ingin mendamaikan keduanya meski hingga saat ini masih ada saja oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, ketika penyerangan terjadi. Tak salah lagi, rivalitas kedua fans klub menambah esensi pertarungan Persib vs Persija.
Kontroversi Kepindahan Pemain Antar Dua Klub
Anda ingat insiden pelemparan kepala babi kepada Luis Figo? Ya, itu terjadi ketika ia memutuskan pergi dari Barcelona dan pindah ke Real Madrid. Sejak saat itu, siapa pun dan apapun alasannya, pemain yang pindah seperti Figo akan langsung dicap pengkhianat atau judas.
Di Indonesia tidak seekstrim itu karena perpindahan antar klub rival sudah jadi hal yang lumrah, tapi, tetap saja menambah panas persaingan kedua klub: dalam hal ini pemain yang pernah membela Persib dan Persija.
Pemain yang pernah membela Persib dan Persija sudah hadir sejak era Galatama dan Perserikatan di masa lalu. Kepindahan itu antara lain melibatkan Thio Him Tjiang, Yudi Guntara, Budiman, Andrian Mardiansyah, Alexander Pulalo, Imran Nahumarury, Lorenzo Cabanas, Charis Yulianto, Salim Alaydrus, hingga di era baru seperti Aliyudin, (Lord) Atep, Firman Utina, Tony Sucipto, dan M. Ilham.
Dari semuanya, saat ini hanya ada Atep dan Tony Sucipto yang tersisa di Persib Bandung. Perpindahan mereka sudah cukup disorot media, apalagi jika mereka mencetak gol ke mantan klub, heboh tentunya.
3. Gengsi Antar Kota
Sementara Bandung merupakan destinasi yang sering dituju banyak orang selain Indonesia. Tak ayal hal ini juga dirasakan para pemain Persib atau Persija saat bertanding, hingga kata 'kekalahan' tak pernah terpikir di benak mereka. (dl)
Jose Siap Patahkan Rekor Impresif Persija
Persija Jakarta sedang punya rekor bagus di ajang Liga 1. Macan Kemayoran unbeatable di 10 laga pamungkas sejak terakhir tumbang dari Persela Lamongan di pekan 5. Herrie ‘Jose’ Setyawan paham betul dengan torehan impresif armada asuhan Stefano Cugurra.
“Memang selalu lawan-lawan yang dihadapi Persib itu bagus dan mempunyai motivasi berlipat dan kita tahu Persija punya statistik bagus dan terus melesat,” tutur Jose dalam wawancara di Mes Persib.
Herrie pun merasa yakin Maung Bandung sanggup menghentikan rekor ciamik Persija. Pasukannya sudah diberi materi untuk meraih 3 angka di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Kesempatan pun menurutnya masih terbuka jika Atep dan kawan-kawan mampu bermain dengan etos kerja yang tinggi nanti.
“Tetapi kami antisipasi semua dan itu pasti jadi motivasi pemain bahwa lawan yang dihadapi berbahaya. Kami harus kerja keras dan mengeluarkan kemampuan terbaik,” tutur Herrie.
Selain jadi tim yang sulit ditaklukkan, gawang Andritany juga dicatat paling sulit untuk dibobol. Sejauh ini Persija baru kemasukan 8 gol saja dari 15 laga. Mereka jadi satu-satunya kesebalasan yang jumlah kemasukannya hanya 1 digit saja.
Namun Herrie tidak mau menyerah sebelum berperang karena baginya Persib sudah menyiapkan siasat membobol gawang lawan. Ketajaman amunisi sektor depan pun sudah dia asah. “Lihat saja bagaimana Persib bermain besok,” tutupnya. (dl)
Langganan:
Postingan (Atom)