tagline

MOAL LUNTUR SANAJAN DI LEMBUR BATUR

Kamis, 01 September 2016

Rudiyana Siap Hijrah Jika Dipinjamkan

 Rudiyana mengaku siap hijrah ke klub lain jika dipinjamkan. Kepindahannya itu tidak lepas dari rencana manajemen dan pelatih Persib untuk merampingkan skuat menjalani putaran kedua Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016.
Langkah manajemen dianggap Rudi positif, mengingat sulitnya menggeser posisi ujung tombak Persib Serginho van Dijk di skuat utama. Peminjaman pemain yang jarang mendapat menit bermain adalah sebuah upaya pemain berkembang.
“Kalau misalkan manajemen berminat untuk meminjamkan ya untuk masa depan kenapa enggak? Itu juga demi kebaikan tim katanya juga ada perampingan. Buat saya itu tidak masalah. Kalau buat ke saya dari tim luar yang ngehubungi ke saya belum ada. Statusnya kan nanti hanya pinjaman. Mungkin kalau sudah beres di sana, saya pasti balik lagi ke sini (Persib). Yang harapannya pasti menambah jam terbang juga. Karena di sini (Persib) kan tahu sendiri kita sangat susah mendapatkan jam terbang, menit bermain atau masuk line-up. Jadi menurut saya tidak masalah walaupun dipinjamkan juga,” Jelas Rudiyana (dl)

Jumat, 29 April 2016

Hariono Tak Ingin Rekor Impresif Persib atas SFC sejak ISL 2014 Ternoda

Persib akan melakoni laga perdana TSC 2016 melawan  Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (30/4/2016) besok.
Tentunya ini menguntungkan Maung Bandung, karena berstatus tuan rumah dan akan mendapat dukungan penuh dari bobotoh. Persib  bertekad mempertahankan tren positif, tak pernah kalah di laga kandang perdana kompetisi profesional sepak bola Indonesia.
Gelandang bertahan Persib, Hariono, menilai laga nanti akan berjalan sengit. Sejak  Persib memenangkan laga pembuka ISL 2014 atas Laskar Wong Kito dengan skor 1-0, di pertandingan berikutnya Persib selalu menang atas SFC. Menang 3-2 di putaran kedua, 2-0 di final Piala PresidenPiala Bhayangkara. Haryono pun bertekad menambah panjang catatan impresif timnya atas SFC.
"Semoga kami dapat pertahankan tren positif itu. Kami tentu akan perjuangkan kemenangan apalagi pada laga pembuka nanti," ucap Hariono di Bandung, Jumat (29/4/2016).
Gelandang pengangkut air itu mengaku tak ingin mengecewakan puluhan ribu bobotoh. Karena itu dia  siap tampil habis-habisan selama pertandingan.
"Doakan saja. Kami akan berjuang. Percaya sambil doa dan kerja keras, kami akan fokus, semoga tren itu tetap positif," ujarnya. (*)

Djanur Sudah Tak Sabar Ingin Tangani Tim

Tiga bulan Djajang Nurjaman  mendalami kepelatihan bersama klub Seri A Inter Milan. Banyak ilmu kepelatihan yang sudah ia serap selama belajar di Italia, terutama soal taktik dan persiapan tim.

"Jujur, saya gatal ingin segera menerapkan apa yang didapatkan. Saya makin pede soal taktik, yang karena cenderung sering mengikuti perkembangan Inter main," kata Djanur seperti dikutipSportanews.com.

"Soal organisasi bermain, mereka sudah tahu cara bekerja sama di dalam tim. Mereka tinggal mengasah speed dan power karena mereka ditunjang oleh fasilitas yang bagus dan memadai," jelas Djanur.

Sayangnya, Djanur harus kembali ke Italia karena masa belajar baru tiga bulan. Ia kembali ke Bandung untuk memperpanjang visa tinggal di Italia.

Persib Bandung sendiri sebagai klub yang ditanganinya, kini sudah dibawah asuhan pelatih Dejan Antonic. (*)

Kamis, 28 April 2016

Tony Siap Tempur

Saat ini Pemain belakang PERSIB, Tony Sucipto merasakan  kondisi kebugaran meningkats

Dia merasa, kondisi saat ini tidak jauh berbeda seperti saat membela Sriwijaya FC pada musim 2007. Saat itu, pemain asal Surabaya ini merasa pada posisi top performanya selama menjalani karier sepakbola. Selain merasa nyaman bermain, saat itu beberapa prestasi pun diraihnya.

"Aku merasa masih ingin meningkatkannya lagi, jadi belum pada top performa. Ini seperti saat di Sriwijaya 2007, saat juara double winner terus tanpa kartu juga," kata Tony.

Apa yang dirasakannya itu tidak ingin dijadikan Tony sebagai tolak ukur penampilannya di lapangan hijau. Penilaian baik atau tidak dalam bermain diserahkan pemain bernomor punggung 6 ini kepada publik sepakbola. Itu menurutnya lebih adil dan bisa lebih objektif tentang bagaimana penampilannya.

"Yang pasti untuk kesananya kondisi badan oke, tapi kalau kondisi permainan orang yang bisa menilai. Saya akan berusaha terus memperbaiki dan meningkatkannya," ucapnya. (*)
. Namun, Tony tidak mau berpuas diri dan masih ingin meningkatkannya lagi serta menjaga kondisi tersebut.

Rabu, 27 April 2016

Zola Dipanggil PON, Tetap Fokus di Persib

Gian Zola
Terkait pemanggilan para pemain U-21 Persib yang ditujukan untuk memperkuat tim sepak bola PON XIX Jawa Barat, Playmaker muda Maung Bandung, Gian Zola menanggapinya  santai. Menurutnya saat ini ia masih memusatkan persiapan bersama Persib sebelum melaju ke dalam Torabika Soccer Championship.
"Sekarang fokus di sini (Persib), PON juga belum ada keputusan dari manajemen, yang penting fokus dulu, soalnya nyaman di Persib," kata Zola di Football Plus Arena, Kabupaten Bandung Barat,.
Rencananya, PON XIX 2016 akan digelar September mendatang setelah melakukan babak kualifikasi akhirnya terpilih 12 tim termasuk Jawa Barat selaku tuan rumah gelaran akbar olah raga nasional tersebut.
"Di sini bisa mendapatkan pengalaman dan pelajaran yang lebih, minta pelajaran dari senior, kalau di PON kan umur masih sama kebanyakan, ambil positifnya saja di sini," ucapnya.
Zola menyerahkan segala keputusannya kepada manajemen tim. "Kalau manajemen ngasih ke PON, ya kenapa enggak, yang penting bagaimana manajemen, sebagai pemain saya fokus berlatih, sampai saat ini belum ada instruksi apa-apa," ujarnya.(dl)

Vlado Yakin Dibawah Dejan Persib Akan Membaik

Menyongsong turnamen Torabika Soccer Championship 2016, Vladimir Vujovic berharap skuat yang ada saat ini semakin kompak di atas lapangan.  Banyaknya amunisi baru datang dan dibutuhkan chemistry kuat untuk membentuk sebuah skuat yang solid. Hampir separuh komposisi tim musim ini adalah muka baru dan hanya menyisakan Made Wirawan, Hariono, Tony Sucipto, Atep, Taufiq dan Tantan sebagai tulang punggung tim yang bertahan.
Menurut Vlado, dibutuhkan waktu untuk membentuk tim yang tangguh.  Maung Bandung kerap kesulitan meraih 3 poin di awal laga . Karena setiap pemain masih meraba apa keinginan pelatih dan rekan-rekan setimnya.
“Jika melihat ke belakang, waktu 2014 kita tidak terlihat terlalu bagus di awal. Mungkin banyak orang tidak ingat saat melawan SFC kita mencetak gol dari penalti. Laga kedua lawan Persita juga dari penalti, di Jepara kita draw 1-1 dan meski di Kediri menang 3-0 dan kalah dari Semen Padang,” papar Vlado kepada Simamaung belum lama ini.
“Waktu itu kami juga sama-sama tim baru karena ada saya, Jupe (Achmad Jufriyanto), Ferdinand (Sinaga), Tantan, (Konate) Makan, (Djinril) Coulibaly dan Taufiq. Tim kedatangan banyak pemain baru dan Janur perlu cukup waktu untuk membangun koneksi di tim,” sambungnya.
Menurutnya Jajang Nurjaman sebagai pelatih membutuhkan waktu selama 2 musim untuk membangun fondasi tim serta menanamkan filosofi bermain. Otak permainan berpusat di Firman Utina dan flank kanan yang ditempati Supardi-Ridwan menjadi poros utama alur serangan tim. Kesempatan yang sama juga menurutnya perlu diberikan kepada Dejan Antonic yang tengah membuat tim baru dengan komposisi pemain berbeda.
“Dejan membutuhkan hal yang sama untuk membangun tim dari awal. Ditambah kini ada 10 pemain baru dan ekspektasi suporter langsung ingin kami mendapat trofi,” terangnya.
Performa Vlado dan kawan-kawan memang belum maksimal. Distribusi bola ke depan lebih banyaksecara sporadis lewat long pass yang menuju ke Juan Belencoso sebagai target man atau kedua winger. Meski begitu stoper berusia 33 tahun itu optimis Maung Bandung bisa mengembalikan lagi karakter mereka sebagai tim yang menghibur dari pola permainan.(simamaung)
“Hasil di Bhayangkara sudah oke meski tidak ada trofi. Lawan Arema kita tidak main bagus karena banyak long ball dan tidak ada koneksi bagus di tengah. Saya yakin Dejan akan menghubungkan alur yang putus secepatnya dan membuat Persib semakin kompetitif di ISC,” pungkasnya.

Selasa, 26 April 2016

Konate Makan Dipuji di Malaysia, Dirindukan Bobotoh

TERENGGANU - Bergabungnya Konate Makan ke T-Team yang merupakan klub kasta kedua di Malaysia, mendapat sambutan antusias dari suporter T-Team. Aksi Konate pun menuai pujian.
Hal itu terjadi setelah Konate melakoni laga pramusim bersama T-Team melawan Uitm FC di Stadium Sultan Ismail Nasiruddin Shah Terengganu, Kamis 7 Januari 2016 sore waktu setempat.
T-Team melalui akun facebook-nya mengumumkan kemenangan 1-0 atas Uitm FC. Dalam laga itu, Konate tampil apik dan menciptakan sejumlah peluang. Meski tidak mencetak gol, kontribusi Konate cukup positif dalam laga itu.
Beragam komentar pun muncul dari suporter T-Team menanggapi kemenangan tersebut. Selain mengomentari tim, ada banyak yang mengomentari penampilan Konate. Mereka terpukau dengan kemampuan pemain asal Mali tersebut.
"Konate... Puas hati membelinya," ujar pemilik akun Naga Merah.
Komentar positif pun dilontarkan pemilik akun Wan Faizal Ismail. "Makan Konate punye larian memang pantas, lincah, banyak kucar-kacirkan pertahanan lawan," ucapnya.
Bukan hanya fans di Malaysia, fans asal Indonesia pun ikut berkomentar dalam postingan T-Team. Salah seorang di antaranya adalah pemilik akun Tri Suhartono.
Ia mengungkapkan kerinduannya pada sang playmaker. "We miss you Makan Konate," kata Tri.
Ia bahkan tak segan meminta admin facebook T-Team untuk mengunggah video permainan Konate. "Upload videonya dong, kami ingin melihat Makan Konate #Bobotoh #PersibBandung," pintanya.
Bahkan untuk mengobati kerinduan fans Konate di Indonesia, pemilik akun Aqu Arphiz mengunggah foto bersama dengan Konate yang berseragam T-Team.
"Indonesia rindu Makan. Aq belanja gambar kat fan kamu," tulisnya.(okezone)

Juara Adalah Target PERSIB di TSC

Juara adalah target sang selalu diusung Persib dalam setiap gelaran kompetisi termasuk di  TSC 2016 ini. Hal itu diungkapakn oleh Direktur Utama PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB), Glen Sagita. Tentu saja hal ini  sekaligus mempertegas tekad manajemen dan tim selama ini yang selalu ingin juara dalam setiap even pertandingan.

Dua trofi yang sukses diraih  Maung Bandung dalam dua tahun berturut-turut yaitu  meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014  dan Piala Presiden 2015, sehingga Glenn pun ingin kembali merasakan gelar juara pada musim ini.

"Sejak awal targetnya pasti mau juara, setelah juara ISL 2014, kita keterusan ingin juara lagi, karena setiap bertanding pasti targetnya pengen juara," kata Gelnn di Stadion Siliwangi, Sabtu (23/4/2016).

Melihat komposisi tim saat ini, Glen percaya diri, namun tetap realistis. Sebab,Persib dibawah asuhan Dejan Antonic ini masih membutuhkan waktu untuk bisa lebih kompak dan siap menghadapi pertandingan. Banyak pemain baru di PERSIB membuat tim ini perlu waktu menjadi lebih kompak lagi.

"Perlu waktu untuk tim supaya padu. Kita banyak pemain baru jadi butuh waktu, tapi kita yakin bahwa komposisi ini adalah yang terbaik untuk PERSIB. Kita mengharapkan agar kita bisa capai prestasi tertinggi untuk bisa juara," ujarnya (*).

Taktik Dejan Belum Sepenuhnya Dipahami Pemain

Sebentar lagi Torabika Soccer Championship bergulir. Namun para pemain Persib belum sepenuhnya bisa memahami taktik yang dinginkan Dejan Antonic . Dejan sudah menahkodai Maung Bandung selama 3 bulan, namun menurutnyat belum cukup untuk menanamkan filosofi bermain kepada Atep dan kawan-kawan.
 Beberapa hari jelang laga perdana di TSC 2016 nanti, Pria asal Serbia itu kini tengah berkonsentrasi mematangkan strategi permainan serta finishing touch pasukannya. Di laga pembuka Persib nantinya akan menjamu Laskar Wong Kito, Sriwijaya FC di Stadino Si Jalak Harupat.
“Masih belum, kerja kita bukan hanya Senin Selasa kalau kita mau bikin satu tim harus dengan program seperti ini tidak mungkin bisa satu atau dua bulan saja. Setiap minggu kita coba lagi,” terang Dejan di Lapangan Pusdikpom, kemarin.
Dejan menyatakan beberapa pemain masih kebingungan mengenai skema yang diterapkan padahal sudah cukup banyak laga mereka lalui. Terutama dalam hal pasokan bola yang lebih banyak dialirkan secara direct ke pemain depan lewat umpan jauh. Padahal pria 47 tahun tersebut ingin bola disuplai lewat permainan pendek kaki ke kaki. Namun Dejan enggan menyerah dan berharap pasukannya bisa memahami keinginannya di sisa waktu yang ada.
“Taktik kemarin masih banyak pemain yang belum mengerti tapi itu proses yang harus terus dicoba dan puji tuhan semua bisa. Pasti anak-anak sudah mengerti dan pintar pasti sebentar lagi sudah mulai normal,” tukasnya.

Rabu, 24 Februari 2016

Grafik Permainan Persib Meningkat

BOBAN -- Meski hanya meraih runner up pada Turnamen Bali Island Cup, namunmenurut Dejan ada peningkatan dari segi grafik permainan timnya. Mulai dari pertandingan pertama melawan PSS Sleman, lanjut Bali united dan terakhir melawan Arema Cronus. Secara keseluruhan timnya tidak kalah soal penguasaan bola dan mampu mendikte permainan.
“Grafik pertandingan pertama, kedua, ketiga lawan semakin berat dan menanjak. Tapi di tiga game cara main kita bagus dan tidak kalah penguasaan bola,” tutur Dejan kepada wartawan sebelum hendak meninggalkan Stadion.
Kreasi lini tengah dan kedua sayap mampu ciptakan peluang, sayang penyelesaian akhir masih menjadi masalah. Trio striker yang memiliki kecepatan namun kurang dalam insting membunuh. “Kita bisa ciptakan peluang, tapi lagi kita tidak punya striker murni di depan, itu sulit untuk tim,” beber Dejan.
Dengan segala jerih payah seluruh tim, Dejan apresiasi kinerja skuat Maung Bandung. Ia berharap kedepannya bisa dimudahkan dalam membentuk tim yang lebih padu dan solid.
“Tadi kita bicara sama semua pemain. Kita sama-sama main sampai mati, sampai capek, itu banyak keram-keram. Semoga dan pasti Tuhan bantu kita nanti kedepannya,” pungkas Dejan (dul)

Senin, 15 Februari 2016

Disemprot Dejan, Akhirnya Aron cetak Gol

BOBAN - Aron da Silva menjadi sosok protagonis dalam laga persahabatan Persib Bandung melawan Bali United, di Stadion Siliwangi, Sabtu (13/2/2016) malam. Pemain asal Brasil itu menyumbangkan sebiji gol untuk membawa kemenangan timnya menjadi 3-0.
Penampilan striker asing yang turun sejak menit pertama itu, memang tak terlalu istimewa. Pergerakannya masih lambat dan tak seenergik pemain lawan. Soal fisiknya yang kurang oke memang mendapat sorotan langsung dari pelatih Dejan Antonic.
Bahkan saat jeda babak pertama, pelatih asal Serbia itu "memarahi" Aron di ruang ganti. Dejan ingin striker rekrutannya bisa menjalankan tugasnya sebagai seorang striker.
Usai disemprot oleh pelatih tak butuh waktu lama bagi Aron untuk membuktikan tajinya. Di menit 48, Aron yang dibayang-bayangi pemain lawan mampu melepaskan diri. Saat berada di posisi pas untuk menembakkan bola, Aron melakukannya dan bola merobek kanan gawang Bali United.
"Saya melihat Aron memang masih mengalami masalah bahasa. Saya memang marah kepada Aron tapi tujuannya bukan untuk meruntuhkan mental tapi membangun mentalnya dan tampil lebih baik lagi," kata Dejan usai laga di Stadion Siliwangi.
Dejan kembali meyakinkan, dalam prosesnya Aron akan menjadi tulang punggung dalam urusan mencetak gol.
"Saya ingin striker yang bisa mencetak gol. Aron memiliki modal semua itu. Hanya saja saat ini fitnes dia jelek. Tapi saya yakin kondisi fisiknya akan terus meningkat. Kita masih punya banyak waktu untuk mendapatkan kondisi ideal," ungkap pelatih asal Serbia.